Magha Puja
Setiap pada hari bulan purnama di sekitar bulan Februari atau Maret, umat Buddha seluruh dunia khususnya di Asia Tenggara, merayakan peringatan Hari Magha Puja. Nama dari perayaan ini diambil dari nama bulan dalam penanggalan India kuno, yaitu bulan Māgha, yang merupakan bulan kesebelas dalam penanggalan tersebut.
Berbagai kegiatan dilakukan oleh umat Buddha dalam hari peringatan tersebut dari pergi ke vihara untuk melakukan puja bakti hingga melakukan berbagai kebajikan seperti melaksanakan sila (kemoralan).
Lalu apa yang membuat Hari Magha Puja menjadi istimewa dan unik dari hari-hari yang lain? Hari Magha Puja menjadi istimewa dan unik karena adanya 4 dan 1 hal berupa peristiwa yang terjadi pada masa kehidupan Sri Buddha.
Berikut 4 hal yang membuat Hari Magha Puja menjadi begitu istimewa dan unik.
1. Para Arahant
Pada saat itu sebanyak 1250 orang Arahant (orang yang mencapai tingkat kesempurnaan batin tertinggi) tanpa diundang, berkumpul untuk menemui Sri Buddha di Vihara Veluvana (Hutan Bambu), di Rajagaha, Magadha.
Pada saat itu sebanyak 1250 orang Arahant (orang yang mencapai tingkat kesempurnaan batin tertinggi) tanpa diundang, berkumpul untuk menemui Sri Buddha di Vihara Veluvana (Hutan Bambu), di Rajagaha, Magadha.
2. Ehi Bhikkhu
Kelompok Arahant tersebut merupakan siswa Sri Buddha yang ditahbiskan sendiri oleh Sri Buddha dengan penahbisan (upasampada) dengan perkataan mengundang: “Ehi, Bhikkhu” (“Kemarilah, Bhikkhu”).
Kelompok Arahant tersebut merupakan siswa Sri Buddha yang ditahbiskan sendiri oleh Sri Buddha dengan penahbisan (upasampada) dengan perkataan mengundang: “Ehi, Bhikkhu” (“Kemarilah, Bhikkhu”).
3. Nasihat Menuju Pembebasan
Pada kesempatan tersebut Sri Buddha membabarkan Nasihat Menuju Pembebasan (Pali: Ovāda Pāṭimokkha; Sanskerta: Avavāda Prātimokṣa) yang isinya merupakan prinsip-prinsip ajaran para Buddha. Nasihat ini sama seperti yang tercantum dalam Dhammapada 183, 184, dan 185.
Pada kesempatan tersebut Sri Buddha membabarkan Nasihat Menuju Pembebasan (Pali: Ovāda Pāṭimokkha; Sanskerta: Avavāda Prātimokṣa) yang isinya merupakan prinsip-prinsip ajaran para Buddha. Nasihat ini sama seperti yang tercantum dalam Dhammapada 183, 184, dan 185.
4. Bulan Purnama
Keseluruhan peristiwa tersebut terjadi di hari yang sama pada hari bulan purnama di bulan Magha setelah masa vassa (retret musim hujan) yang pertama.
Keseluruhan peristiwa tersebut terjadi di hari yang sama pada hari bulan purnama di bulan Magha setelah masa vassa (retret musim hujan) yang pertama.
Keempat hal yang telah terjadi itulah yang menjadikan hari bulan purnama di bulan Magha menjadi istimewa dan menjadi alasan utama umat Buddha memperingatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke pariyattidhamma.blogspot