Rabu, 31 Mei 2017

Atthasila

Cara Puasa Umat Buddha


Banyak sekali yang menanyakan "Apakah umat Buddha menjalankan puasa? ", kalo "Iya" kapan umat Buddha menjalankan 1,  Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, berikut ini penjelasannya :

Tekad Ber Atthasila Berpuasa ala Umat Buddha

Sebagai warga negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama menyambut kedatangan Bulan Ramadhan, dimana rekan kita yang beragama Islam sedang menjalani kegiatan keagamaan yang fasih disebut dengan berpuasa. Puasa dilakukan selama satu bulan penuh menjelang datangnya hari raya Idul fitri. Kaum muslimin diseluruh dunia berpuasa dengan cara tidak makan dan minum dari Pagi hari atau tepatnya Subuh sampai dengan datangnya azan Maghrib yang datang disore hari.
Berbicara tentang puasa, sudah tahukah kita bahwa di ajaran agama Buddha sendiri terdapat kegiatan puasa, mungkin lebih tepatnya disebut dengan Atthasila ( Latihan Delapan Aturan Kemoralan ).
8 Sila / Atthasila tersebut diuraikan sebagai berikut :
1.Panatipata veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari menyakiti dan membunuh mahluk hidup apapun juga.
2.Adinnadana veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari mengambil barang yg tidak diberikan / diijinkan (mencuri).
3.Abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari hubungan seksual.
4. Musavada veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari ucapan / kata-kata tidak benar, yg kasar, memfitnah dan menyakiti mahluk lain (berbohong).
 5.Surameraya majjapamadatthana veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari segala minuman keras (serta bahan-bahan lainnya) yg dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
6.Vikala-bhojana veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari makan makanan diwaktu yg salah, yaitu lewat tengah hari. Pengertian di sini adalah bahwa seseorang tidak boleh makan setelah lewat tengah hari hingga subuh/dinihari. Patokannya adalah untuk tengah hari, ketika matahari tepat diatas kepala atau pukul dua belas. dan untuk subuh/dinihari adalah ketika tanpa lampu, seseorang dapat melihat garis tangannya sendiri atau ketika matahari terbit. Jadi seseorang boleh makan (berapa kali pun) hanya pada waktu dinihari/subuh sampai tengah hari (sekitar jam 12).
7. Naccagita-vadita-visukadassana malagandha-vilepana dharana-mandana vibusanatthana veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari menari, menyanyi, bermain musik, melihat permainan / pertunjukan, tidak memakai bunga-bungaan, wangi-wangian dan alat kosmetik yg lain untuk tujuan menghias / mempercantik diri.
 8. Uccasayana-mahasayana veramani sikkhapadam samadiyami
Bertekad melatih diri untuk menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yg tinggi, besar dan mewah.
Puasa dalam agama Buddha sedikit berbeda dan diperbolehkan minum. Dalam agama Buddha puasa itu disebut Uposatha. Puasa ini tidak wajib bagi umat Buddha, namun biasanya dilaksanakan dua kali dalam satu bulan (menurut kalender buddhis dimana berdasarkan peredaran bulan), yaitu pada saat bulan terang dan gelap(bulan purnama). Namun ada yang melaksanakan 6 kali dalam satu bulan, tetapi puasa (uposatha) tersebut tidak wajib.
Uposatha artinya hari pengamalan (dengan berpuasa) atau dengan pelaksanaan uposatha-sila pada hari atau waktu tertentu (dapat disebut hari uposatha). Puasa tersebut dilaksanakan dengan menjalani uposatha-sila.
Jadi, puasa (uposatha) seorang umat Buddha dinyatakan sah, apabila ia mematuhi ke-8 larangan tersebut seperti yang tertulis di atas. Jika salah satu larangan tersebut dilanggar—baik sengaja atau tidak— berarti ia puasanya (uposatha-nya) tidak sempurna.
Kapan umat Buddha menjalankan puasa atau uposatha?
Hari Uposatha adalah setiap tanggal 1, 8, 15 dan 23 menurut penanggalan lunar (bulan) hari uposatha disebut juga uposathadivasa yaitu hari suci dan hari penuh berkah, meski bukan bersifat wajib diharapkan pada hari uposatha para upasaka dan upasika melatih diri dengan menjalankan atthanga uposathasila yaitu 8 (delapan) peraturan yang harus dijalankan pada hari uposatha.
 Jadi, kapan mau mencoba ber-atthasila?
(berbagai sumber)
Baca juga :

Pancasila Buddhist, Cukup Lakukan Lima Hal Ini Kebahagiaan Sudah Terjamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke pariyattidhamma.blogspot