Kamis, 07 Desember 2017

KEMISKINAN



a.       Pengertian kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu keadaan yang dihubungkan dengan kebutuhankesulitan dan kekurangan dalam hal hidup dan kehidupan. Istilah ini termasuk diantaranya kebutuhan materi termasuk kekurangan bahan pokok, pelayanan: keadaan ekonomi dimana kekurangan kekayaan seperti modal, uang, materi/sumber daya; hubungan sosial termasuk pengucilan sosial dsb.

b.      Penyebab kemiskinan

Jadi ada beberapa faktor penyebab kemiskianan, yaitu:
1.       Sebagai sebab individual/patological yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan dan kondisi dari simiskin.
2.       Faktor dari keluarga yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
3.       Kemiskinan dapat disebabkan oleh sub budaya yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari dipelajari/dijalankan dalam lingkungan sekitar.
4.       Sebagai penyebab agensi yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari orang lain, termasuk perang,pemerintah dan ekonomi.
5.       Kemiskinan dapat pula disebabkan oleh struktural yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Faktor lain yang menyebabkan kemiskinan adalah faktor kemalasan dalam bekerja, lapangan kerja yang sedikit, dll. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya pengangguran, efeknya memicu munculnya strata sosial yang baru seperti pengemis, gelandangan dan yang lebih parah adalah menjadi pelaku-pelaku kejahatan/kriminal.
Kemiskinan dapat pula disebabkan oleh faktor karma yang lampau dan karma yang sekarang seperti dikarenakan kehidupan lampau terlalu kikir, tidak pernah memberi, sombong, suka menghina orang yang tidak mampu dan tidak pernah mau menolong orang lain. Hal inilah yang mendasari sifat-sifat/ karakter  keserakahan & kebodohan batin yang memicu munculnya sifat kikir, kecemburuan & sifat suka menghina orang lemah.

c.       Akibat kemiskinan

Kemiskinan mengakibatkan dan menimbulkan kesengsaraan baik yang bersangkutan lingkungan, status sosial, alam dsb. seperti sandang, pangan, tempat tinggal dan kesehatan. Selain itu akibat dari kemiskinan yang lain adalah akan mempertinggi tingkat kriminalitas seperti penodongan, pencurian, perampokan dan tindak kriminalitas lainnya. Akibat kemiskinan juga akan memicu kesenjangan sosial antara si miskin dan si kaya, yang akan berpengaruh pada kepincangan status/strata sosial.

d.      Bagaimana mengatasi kemiskinan!

Kita semua harus belajar dari pengalaman masa lampau, suatau contoh banyak orang yang tadinya tidak mampu tetapi sekarang jadi orang sukses/kaya. Banyak juga yang mengaku miskin tetapi di dalam rumahnya mereka mempunyai fasilitas, kekayaan yang berlimpah dsb.
Banyak cara yang bisa lakukan untuk mengatasi kemiskinan diantaranya adalah: belajar dengan giat, tambah wawasan sebanyak-banyaknya, punya skill/keahlian sehingga ketika melamar pekerjaan potensi untuk diterima lebih besar, harus punya komitmen yang tinggi, disiplin & bertanggung- jawab dalam mengerjakan pekerjaan.


Dalam sudut pandang agama Buddha untuk mengurangi beban dan untuk keluar dari kemiskinan kita banyak melakukan amal seperti berdana, membantu pada sesama yang kekurangan dan berbuat baik yang lainnya. Bisa dilakukan dengan materi, tenaga, ucapan & dengan pikiran yang baik/positif.
Karena dengan memberi kita dapat mengikis kekikiran, tindakan praktik kedermawanan membantu mengikis sifat keserakahan, irihati,  kebencian dan egositas/keakuan.
Sang Buddha memandang bahwa kemiskinan adalah penyakit yang paling berbahaya & paling berat (dalida paramang roga). Karena orang yang miskin scara materi (lahir) & scara batin (spiritual) akan mudah melakukkan berbagai bentuk kejahatan atau kriminalitas. Jika kita akan memberikan bantuan berupa materi, hendaknya materi tersebut berupa materi yang dapat menunjang sifat kemandirian.
Keserakahan aalah sifat yang paling mendasar yang dapat memicu kemelekatan dan memperbesar keinginan yang merupakan sumber dukkha/penderitaan.


Semoga semua makhluk berbahagia.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke pariyattidhamma.blogspot