a.
Pengertian kemiskinan
Kemiskinan
merupakan suatu keadaan yang dihubungkan dengan kebutuhankesulitan dan
kekurangan dalam hal hidup dan kehidupan. Istilah ini termasuk diantaranya
kebutuhan materi termasuk kekurangan bahan pokok, pelayanan: keadaan ekonomi
dimana kekurangan kekayaan seperti modal, uang, materi/sumber daya; hubungan
sosial termasuk pengucilan sosial dsb.
b. Penyebab kemiskinan
Jadi ada
beberapa faktor penyebab kemiskianan, yaitu:
1. Sebagai sebab individual/patological yang melihat kemiskinan sebagai
akibat dari perilaku, pilihan dan kondisi dari simiskin.
2. Faktor dari keluarga yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan
keluarga.
3. Kemiskinan dapat disebabkan oleh sub budaya yang menghubungkan
kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari dipelajari/dijalankan dalam lingkungan
sekitar.
4. Sebagai penyebab agensi yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari
orang lain, termasuk perang,pemerintah dan ekonomi.
5. Kemiskinan dapat pula disebabkan oleh struktural yang memberikan alasan
bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Faktor lain yang
menyebabkan kemiskinan adalah faktor kemalasan dalam bekerja, lapangan kerja
yang sedikit, dll. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya pengangguran, efeknya
memicu munculnya strata sosial yang baru seperti pengemis, gelandangan dan yang
lebih parah adalah menjadi pelaku-pelaku kejahatan/kriminal.
Kemiskinan dapat
pula disebabkan oleh faktor karma yang lampau dan karma yang sekarang seperti
dikarenakan kehidupan lampau terlalu kikir, tidak pernah memberi, sombong, suka
menghina orang yang tidak mampu dan tidak pernah mau menolong orang lain. Hal
inilah yang mendasari sifat-sifat/ karakter
keserakahan & kebodohan batin yang memicu munculnya sifat kikir,
kecemburuan & sifat suka menghina orang lemah.
c. Akibat kemiskinan
Kemiskinan
mengakibatkan dan menimbulkan kesengsaraan baik yang bersangkutan lingkungan, status
sosial, alam dsb. seperti sandang, pangan, tempat tinggal dan kesehatan. Selain
itu akibat dari kemiskinan yang lain adalah akan mempertinggi tingkat
kriminalitas seperti penodongan, pencurian, perampokan dan tindak kriminalitas
lainnya. Akibat kemiskinan juga akan memicu kesenjangan sosial antara si miskin
dan si kaya, yang akan berpengaruh pada kepincangan status/strata sosial.
d. Bagaimana mengatasi kemiskinan!
Kita semua harus
belajar dari pengalaman masa lampau, suatau contoh banyak orang yang tadinya
tidak mampu tetapi sekarang jadi orang sukses/kaya. Banyak juga yang mengaku
miskin tetapi di dalam rumahnya mereka mempunyai fasilitas, kekayaan yang
berlimpah dsb.
Banyak cara yang
bisa lakukan untuk mengatasi kemiskinan diantaranya adalah: belajar dengan
giat, tambah wawasan sebanyak-banyaknya, punya skill/keahlian sehingga ketika
melamar pekerjaan potensi untuk diterima lebih besar, harus punya komitmen yang
tinggi, disiplin & bertanggung- jawab dalam mengerjakan pekerjaan.
Dalam sudut
pandang agama Buddha untuk mengurangi beban dan untuk keluar dari kemiskinan
kita banyak melakukan amal seperti berdana, membantu pada sesama yang kekurangan
dan berbuat baik yang lainnya. Bisa dilakukan dengan materi, tenaga, ucapan
& dengan pikiran yang baik/positif.
Karena dengan
memberi kita dapat mengikis kekikiran, tindakan praktik kedermawanan membantu
mengikis sifat keserakahan, irihati,
kebencian dan egositas/keakuan.
Sang Buddha
memandang bahwa kemiskinan adalah penyakit yang paling berbahaya & paling
berat (dalida paramang roga). Karena orang yang miskin scara materi (lahir)
& scara batin (spiritual) akan mudah melakukkan berbagai bentuk kejahatan
atau kriminalitas. Jika kita akan memberikan bantuan berupa materi, hendaknya
materi tersebut berupa materi yang dapat menunjang sifat kemandirian.
Keserakahan
aalah sifat yang paling mendasar yang dapat memicu kemelekatan dan memperbesar
keinginan yang merupakan sumber dukkha/penderitaan.
Semoga semua makhluk berbahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke pariyattidhamma.blogspot