Kamis, 20 Maret 2014

Masa Kanak-Kanak Pangeran Siddhattha

Ketika Pangeran Siddhattha menginjak usia kanak-kanak, Raja Suddhodana mengajaknya ke perayaan membajak yang sudah menjadi tradisi Kerajaan Sakka. Raja juga turut membajak bersama para petani dengan memakai alat bajak yang terbuat dari emas. Perayaan berlangsung sangat menarik, sehingga para dayang yang bertugas untuk menjaga Pangeran Siddhattha malah meninggalkannya. Di sana, Pangeran kecil pun melihat satu fenomena kehidupan yang cukup membuatnya heran. Di sana Pangeran melihat seekor cacing yang dimakan oleh seeokor katak, kemudian katak itu dimangsa oleh seekor ular, dan kemudian ular itu diterkam oleh seekor burung untuk kemudian dimakannya. Pangeran pun tertegun dengan kejadian itu. Dalam benaknya, ia berpikir bahwa kebahagiaan di kehidupan hanyalah sementara, karena kelak akan tiba saatnya menderita. Pangeran juga merasa heran kenapa banyak makhluk yang harus menderita seperti ini, dan terus menjalani kehidupan yang penuh dengan rasa ketakutan dan kesenangan semu. Pangeran lalu merenungkannya di bawah pohon jambu pada tengah hari saat itu. Ketika para dayang kembali, mereka terheran melihat Pangeran Siddhattha sedang duduk bersila dan tidak menghiraukan sekelilingnya. Mereka lantas melaporkan hal ini kepada Raja. Raja Suddhodana pun lekas menengok putranya bersama semua orang di perayaan itu. Raja Suddhodana dan orang-orang pun terheran ketika melihat Pangeran Siddhattha. Mereka juga melihat keajaiban, dimana jatuhnya bayangan pohon jambu tidak mengikuti arah sinar matahari, namun tetap memayungi Pangeran Siddhattha yang sedang bermeditasi. Melihat kejadian ini, untuk kedua kalinya Raja Suddhodana memberi hormat kepada anaknya.

Ketika Pangeran berusia tujuh tahun, Raja memerintahkan untuk membuat tiga buah kolam di halaman istana untuk ditanami Bunga Teratai. Satu kolam ditanami bunga teratai berwarna biru (Upalla), satu kolam ditanami bunga teratai berwarna merah (Paduma), dan kolam lainnya dengan bunga teratai berwarna putih (Pundarika). Raja juga memesan wewangian, pakaian, dan tutup kepala dari Negeri Kasi, yang waktu itu merupakan negeri penghasil barang bermutu tinggi. Pelayan-pelayan diperintahkan untuk melindungi Pangeran Siddhattha dengan sebuah payung yang indah kemanapun Pangeran pergi, baik siang maupun malam sebagai lambang keagungannya. Setelah usianya cukup, Pangeran Siddhattha pun dibawa pada seorang guru bernama Visvamitta. Pangeran diberikan pelajaran berbagai ilmu pengetahuan. Pangeran Siddhattha dapat memahami semua pelajaran dalam waktu yang singkat, sehingga tidak ada lagi yang dapat diajarkan kepadanya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke pariyattidhamma.blogspot