Kamis, 26 Oktober 2017

Kumpulan Renungan (B.Saddhaviro)

RENUNGAN: "berlatih sadar"
👉 Sadar ketika terlahir tidak membawa harta benda, tidak memiliki kekayaan dunia. Dan bukan hanya dirinya, demikian juga dengan orang lain, tidak berbekal harta dunia.
👉 Sadar jika pada saatnya tiba, orang pasti mengalami kematiaan. Semua yang dicari dan telah didapatkan, harta kekayaan dunia tidak dibawanya.
👉 Sadar hidup di dunia kendati lahir dan meninggal tidak bawa harta, tetap mencai serta perlu memiliki harta sebagai kebutuhan. Karena tanpa harta, orang tidak akan bisa mempertahankan hidupnya; oleh karenanya dengan berbagai upaya, orang mencari harta sebagai kebutuhan hidup, agar bisa sejahtera dan bahagia hidupnya.
👉 Sadar apa yang dicari serta didapatkan akan ditinggal, sadar apa yang telah diperbuat akan dibawa; sadar apa yang datang pada dirinya pasti itu adalah miliknya, dan orang yang telah sadar, hidupnys bahagia.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "saat terbaik"
👉 Masa lalu sudah berlalu, segala yang sudah berlalu, tidak perlu untuk disesali mau pun  dilekati, karena memang sudah berlalu, saatnya untuk melepaskan masa lalu.
👉 Masa mendatang belum terjadi, jangan terlalu untuk diharapkan, karena masa mendatang sebagai harapan, bukan suatu kenyataan. Jika harapannya tidak terjadi, maka penderitaannya tidak bisa ditolak.
👉 Saat baik itu adalah saat ini. Karena saat ini bisa untuk memperbaiki masa lalu yang tidak baik,  dan bisa untuk mencapai harapan di masa mendatang. Oleh karena itu, saat ini paling baik di antara masa lalu dan masa mendatang.
👉 Tidak mekekat pada masa lalu, dan juga tidak menghayal pada masa mendatang; berupaya konsentrasi pada saat ini, merupakan cara hidup di saat terbaik untuk menjalani hidup.
✍ (B.Saddhsviro)


RENUNGAN: "semuanya pas"
👉 Jika orang beli baju mau pun sepatu yang digunakan ukurannya adalah badan serta kakinya, atau nomor yang  ada di baju dan di sepatu, agar bisa pas di pakainyanya.
👉 Kendati sedemikian rupa ukuran yang di gunakan, tetap belum tentu bisa pas beli baju mau pun sepatu; yang pasti pas adalah kematian pada setiap usia kehidupan.
👉 Orang berusia seratus tahun, meninggal dunia adalah pas. Orang berumur lima ratus tahun,  meninggal dunia adalah pas. Yang masih berada di dalam kandungan, jika meninggal juga pas. Termasuk orang tidak sakit, meninggal dunia juga pas.
👉 Pasnya kematian disebabkan oleh kehidup atau kelahiran, dimanapun terdapat kelahiran, pasti terjadi kematian; tidak ada yang lepas dari kematian, karena ukurannya kelahiran, maka kematian pasti pas.
✍ (B Saddhaviro)


RENUNGAN: "harta karun"
👉 Kebaikan dengan berdana, bertata susila, mencengah serta mengendalikan keburukan, adalah harta karun bagi seorang pria mau pun wanita. Kebaikan sebagai harta karun, karena memiliki sifat khusus sebagai berikut di bawah ini.
👉 Kebaikan tidak bisa dicuri oleh para pencuri, kekhususan dari kebaikan itulah, yang menjadikan kebaikan sebagai harta karun.
👉 Kebaikan hanya milik pelakunya, tidak bisa diwariskan oleh sanak famili mau pun orang lain; dari keistimewaan inilah kebaikan sebagai harta karun, bagi setiap pelakunya.
👉 Kebaika tidak akan pernah lupa pada pembuatnya, kendati pembuatnya lupa dengan apa yang pernah diperbuatnya; termasuk jika tubuh telah hancur, namun perbuatan baik tidak ikut hancur. Akan setia mengikuti proses kehidupan berikutnya, oleh karena itu kebaikan sebagai harta karun bagi pembuatnya.
👉 Kebaikan sebagai harta karun, karena akan mengabulkan semua harapan bagi pemiliknya. Kesejahteraan di alam manusia berserta kekuasaan mau pun pengikutnya, kebahagiaan di alam dewa, sampai tercapai kesucian tingkat sempurna, semuanya berkah dari kebaikan, maka kebaikan sebagai harta karun yang tiada duanya.
👉 Sedemikian baiknya kebaikan itu, sampai mengalahkan semua hal baik yang ada di dunia ini. Mari melatih berbuat baik sebelum jadi orang baik, karena dari latihan berbuat baik, akan menjadikan orang baik, dan sekaligus bisa memiliki harta karun berupa kebaikan.
 ✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "hitam putih"
👉 Hidup sungguh sangat kompleks, bukan sekadar hitam putih cara melihatnya hidup kehidupan ini. Ketika hidup dilihat secara utuh, kehidupan ini tidak bisa terelakkan dari hitam putih, yang bersumber pada diri sendiri, mau pun  diluar dirinya.
👉 Hitam putih bersumber dari diri sendiri perlu di ketahui, setelah diketahui berupaya untuk mengikis yang hitam, dan mengembangkan yang putih. Karena hitam dan putih yang bersumber dari diri sendiri merupakan tanggung jawab setiap orang, bisa dikembangkan juga dilenyapkan.
👉 Hitam putih yang berasal dari luar diri, berupa makian serta pujian dalam hidup, tidak bisa untuk dilenyapkan. Karena hitam putih yang bersumber dari luar diri bersifat konsekuensi hidup untuk diterima.
👉 Berupaya untuk menjadi baik, dengan mengikis yang hitam dan mengembangkan yang putih dari dalam diri, serta berusaha untuk menerima hitam putih dari luar dirinya.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "sikap baik"
👉 Tidak ada orang yang ingin mendapakan pait, semua orang pada dasarnya ingin mendapat enak. Kendati faktanya pait dalam hidup tidak bisa ditolok, karena pait merupakan realitas dan konsekuensi hidup, musti di alami setiap orang hidup.
👉 Dua hal antara keinginan dengan realita sering berbeda. Orang ingin enak dan tidak mau pait, namun faktanya pait yang ada, enak justeru tidak ada. Dari realitas inilah, diperlukan suatu sikap baik untuk menyikapi hidup.
👉 Sikap baik muncul karena berpijak pada prinsip yang kuat, dan punya tujuan hidup luhur. Sehingga sikap baik itu terwujud pada kelenturan batin, bagai sifat air yang terus menyesuaikan keadaan dimana pun berada, namun tetap memiliki jati diri dan tanpa bingung akan arahnya.
👉 Sikap baik itu ketika mendapat hidup pait tidak  akan kapok, jika mendapat yang enak tidak melekatinya;  sikap baik itu bisa berada di keduanya pait mau pun enak, tetapi tidak akan pernah menjadi keduanya. Orang yang memiliki sikap baik, dan bisa bersikap dengan baik,*orang tersebut menjadi *bahagia hidupnya.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "kebaikan dan manfaatnya"
👉 Tiga faktor dibutuhkan untuk berbuat baik, pertama faktor kesempatan kedua faktor kemampuan dan ketiga faktor kemauan. Dari semua faktor untuk berbuat baik, yang paling menentukan adalah faktor KEMAUAN. Ibarat kereta api, kemauan untuk berbuat baik bagaikan lokomotif, faktor kesempatan dan kemampuan seperti gerbongnya, yang ikut jalan karena ditarik oleh lokomotifnya.
👉 Lima manfaat berbuat baik dengan mengembangkan mursh hati.
1. Orang  yang murah hati akan disenangi dan dihormati.
2 Orang yang murah hati, *kebaikannya  selalu mengikuti*kemana pun pergi.
3. Orang yang murah hati, menjadi terkenal dan nama harumnya menyebar dimana saja.
4. Orang yang murah hati, kemana pun pergi, percaya diri dan tidak kesulitan, bisa diterima oleh semua pihak.
5. Ketika kematian tiba, orang yang murah hati, terlahir di alam bahagia dewa
👉 Mengetahui cara berbuat baik dengan benar, dan memiliki tiga faktor untuk berbuat baik,  sekaligus sadar akan manfaat dari berbuat baik; memudahkan orang berbuat baik, hanya untuk kebaikan serta kemanfaatan, bukan yang lainnya.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "motif berdana"
👉 Berdana adalah cara untuk berbuat baik, namun kebaikan dari berdana dipengaruhi oleh motifnya orang berdana.
👉 Berdana dengan harapan agar mendapat kekayaan, nama harum, kesehatan, usia panjang,  pujian, dan hal baik lainnya, semua berkaitan dengan keduniawian adalah, berdana bermotif rendah.
👉 Berdana tidak mengharapkan kemewahan serta gebranya dunia, melainkan berharap jika kematian terjadi, ingin terlahir kembali di alam dewa atau surga. Motif berdana jenis kedua ini, tentu lebih baik dari motif berdana pertama.
👉 Berdana untuk mengikis kekotoran batin berupa, kekikiran, keserakahan, dan kemelekatan. Motif dari berdana jenis ketiga ini paling baik, karena bertujuan keluhuran hidup.
👉 Berdana dengan kesadaran bukan dengan keinginan, menjadi motif terbaik, karena tujuannya tidak hanya terlahir di alam manusia dan dewa, melainkan untuk terbebasnya kelahiran.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "tidak perlu"
👉 Tidak perlu takut, jika bukan milik atau karmanya, mara bahaya tidak akan pernah terjadi kepada dirimu; itulah alasan untuk tidak perlu takut, dengan segala bahaya.
👉 Tidak perlu takut dengan orang jahat, karena orang jahat belum tentu akan berbuat jahat  kepada semua orang; jika takut kepada orang jahat, maka rasa takut itu lebih jahat dari orang jahat. Inilah alasan agar tidak perlu takut, pada orang jahat.
👉 Tidak perlu takut kekurang apa bila sering melakukan perbuatan baik dengan memberi. Karena siapa pun orangnya jika gemar memberi, tidak akan pernah kekurangan. Seperti bekerjanya hukum sebab akibat. Tidak akan kekurangan akibat, jika terus membuat sebab. Inilah alasasanya tidak perlu takut kekurang jika gemar memberi.
👉 Tidak perlu takut orangan lain melupakan akan kebaikan yang pernah Anda lakukan. Anda sendiri yang melakukan kebaikan untuk membantu orang lain kemungkinan saja bisa lupa. Namun perbuatan baik yang pernah Anda lakukan, tidak akan pernah lupa pada sang pembuatnya. Bagaikan api dan sifat panasnya, inilah alasan orang tidak perlu takut  berbuat baiknya dilupakan.
👉 Inilah pentinnya tidak perlu takut dengan apa saja yang tidak perlu untuk ditakutkan. Karena hanya akibat dari perbuat jahat yang perlu ditakutkan, agar tidak berbuat jahat.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN:  "tujuan berdana"
👉 Banyak cara orang berbuat baik berdana dengan tujuan berbeda. Cara dan tujuan bisa berbeda, namun tetap terkategorikan dua jenis kebaikan biasa dan mulia.
👉 Orang berdana cara spontanitas.
Orang berdana karena rasa takut.
Orang berdana karena balas budi baik.
Berdana dengan berharap, agar orang lain baik padanya.
Berdana karena memiliki kemampuan untuk berdana.
Orang berdana bertujuan agar namanya harum.
Orang berdana karena mengerti bahwa berdana itu baik dan patut untuk dilakukan.
👉 Orang berdana untuk membersihkan batin dari sifat buruk, bertujuan mengurangi kekikiran, mengikis keserakahan, melepas kelekatan, membersihkan pandangan salah. Siapa pun orangnya, jika berdana dengan tujuan membersikan noda batin,  kendati caranya berbeda, tetap terkategorikan perbuatan  mulia.
👉 Berlatih berbuat baik berdana, bertujuan  untuk kebahagiaan sementara di dunia; namun tetap memiliki tujuan mulia dengan mengikis noda batin, adalah ciri dari orang bijaksana dalam berdana.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "kumurnian"
👉 Setiap orang memiliki kelemahan atau kekurangan, juga mempunyai potensi kemurnian, jika kemurnian dilatih, orang bisa terbebas dari kelemahan, dan mendapat kemurnian.
👉 Melatih kemurnian dengan  berbuat baik, untuk menjadi baik, tanpa menjelekkan.
👉 Melatih kemurnian dengan memahami tentang kebenaran, untuk menjadi orang yang benar, tanpa harus menyalah.
👉 Melatih kemurnian dengan berusaha menyadari setiap muncul serta berlalunya perasaan, tanpa mengklaim itu aku atau perasaanku.
👉 Tidak menyerah pada kelemahan, mau mengatasi semua kesulitan, menyadari akan potensi kemurniaan pada dirinya, dan mau melatih menjadi murni.
👉 Menjadi baik tanpa menjelekkan, benar tanpa menyalahkan, adalah sifat dari kemurnian.


RENUNGAN: "takut berbuat jelek"
👉  Tidak perlu takut dijelekkan orang, lebih takut menjelekkan orang. Dijelekkan orang belum tentu jelek, tetapi menjelekkan orang pasti jadi jelek.
👉 Kendati menjelekkan orang jelek, tidak mungkin bisa menjadi baik dengan menjelekkannya. Tetap perbuatan jelek menjelekkan orang jelek itu, justeru dirinya sendiri menjadi jelek. Inilah alasanya takut berbuat jelek.
👉 Dari perbuatannya orang menjadi baik mau pun jelek. Bukan karena dijelekan orang. Pada saat orang menjelekkan orang lain, sebenarnya menjelekkan dirinya sendiri.
👉 Pada saat orang lain dijelankan, itu juga buah karmajelekknya sendiri. Semua orang hanya memiliki miliknya sendiri, inilah alasan orang yang tahu takut berbuat jelek pada siapa pun.
👉 Takut berbuat jelek ciri orang baik, tidak takut menjelekkan ciri orang kurang baik; bisa mengenali sifat jeleknya sendiri lebih baik, dari pada bisa mengetahui banyak kejelekan orang lain.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "mudah berbuat baik"
👉 Berbuat baik kepada orang baik lebih mudah, dari pada berbuat baik dengan orang jahat; karena orang baik memiliki daya tarik, jika dibandingkan dengan orang jahat.
👉 Berbuat baik kepada orang yang berjasa lebih mudah, dari pada berbuat baik  dengan orang baik; karena orang yang berjasa lebih memiliki daya tarik, jika dibandingkan kepada yang orang baik.
👉 Berbuat baik kepada orang yang disenangi lebih mudah, dari pada orang baik sekaligus berjasa; karena rasa senang dengan orang yang disenangi memiliki daya tarik lebih kuat, jika dibandingkan orang baik juga berjasa.
👉 Berbuat baik itu menjadi mudah bagi orang yang telah menjadi baik. Karena bagi orang yang telah menjadi baik, semua orang sebagai ladang untuk berbuat baik, entah itu kepada orang jahat, orang baik, orang berjasa, mau pun orang yang disenangi.
👉 Orang baik mudah berbuat baik, orang yang belum baik susah untuk berbuat baik; orang yang mau melatih berbuat baik, agar mudah berbuat baik, sebagai ciri orang baik.
✍ (B.Saddaviro)


[04:38, 25/10/2017] B Saddha: RENUNGAN: "menerima"
👉 Menerima bukan berarti pasrah tanpa usaha, akan tetapi menerima itu adalah puncak dari pada usaha.
👉 Memerima bukan karena kepepet tidak ada atau tanpa pilihan, maka orang mau menerima; justeru banyak pilihan, tetapi tetap memilih menerima apa adanya.
👉 Menerima merupakan bentuk dari latihan kesadaran akan realitas hidup, untuk tidak mengikuti keinginan, agar bisa mengendalikan dan memadamkan keinginan.
👉 Menerima adalah praktik hidup mulia, khususnya menerima yang tidak dikehendaki, mengubah tidak bermanfaat manjadi berguna.
👉 Orang yang bisa menerima hidup sebagai mana adanya, adalah orang yang telah menyelesaikan masalah pada hidupnya; Mereka akan damai serta bahagia hidup dimana saja, inilah manfaat dari menerima.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "dhamma"
👉 Dhamma itu ibarat JALAN, bagi orang yang mau berjalan pada Dhamma, akan sampai pada tujuan dari kehidupan.
👉 Dhamma bagaikan OBAT, untuk kesembuhan penyakit kekotoran batin. Ketika orang mau praktik Dhamma, seperti orang minum obat penyebuh penyakit kekotoran batin.
👉 Dhamma itu layaknya sebuah RAKIT, bisa digunakan menyeberang lautan samsara, untuk sampai pantai yang aman. Demikian pula orang yang mempraktikkan Dhamma, bisa terbebas penderitaan, dan mampu merealisasi kebahagiaan sejati.
👉 Dhamma merupakan  PENERANG bagi setiap orang yang mau mempraktikkan, tanpa kecuali Dhamma akan menjadi pelenyap batin yang gelap, untuk memperoleh penerangan.
👉 Dhamma adalah KEBAIKAN, orang yang mempraktikkan Dhamma,  tidak berbuat kejahatan, senantiasa berbuat baik, dan mensucikan batin.
👉 Dhamma itu bukan saya, anda, mupun kita. Tetapi jika praktik Dhamma bisa menjadikan *SAYA, ANDA, KITA*dalam hidup ini mulia dan bahagia.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "waktu"
👉 Waktu kemarin sudah berlalu, tinggal kenangan yang bisa digunakan sebagai pelajaran hidup; karena tanpa menjadi pelajaran, sebanyak apa pun kenangan di waktu yang berlalu, tidak akan memberi banyak arti, makna, dan manfaat hidup.
👉 Waktu sekarang adalah kesempatan sangat berharga, jika digunakan dengan tepat dan baik untuk mencapai tujuan hidup; setelah belajar dari berbagai kenangan di waktu yang sudah berlalu.
👉 Waktu yang akan datang belum pasti, tetapi waktunya pasti datang; oleh karena sebelum waktunya datang bisa dipersiapkan sekarang, dengan belajar dari masa lalu, berbuat baik yang tepat pada saat  ini, adalah untuk memastikan waktu mendatang lebih baik.
👉 Waktu kemarin beda dengan waktu sekarang, dan waktu sekarang tidak sama dengan waktu besok; tetapi kemarin, sekarang mau pun  besok, bisa dibuat sama untuk berbuat baik, untuk menjadi lebih baik.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "kebutuhan dan keinginan"
👉 Apa ukurannya cukup dan kurang untuk kehidupan ini. Bisa digunakan ukuranya adalah kebutuhan dan keinginan orang hidup.
👉Jika hidup dengan keinginan, siapa pun orangnya akan terus merasa kurang; karena keingin itu kendati punya banyak masih kurang banyak, apa lagi baru punya sedikit, masih kurang banyak. Terus kurang itu identitasnya keinginan.
👉 Ketika orang hidup sesuai yang dibutuhkan untuk hidup, maka kebutuhannya akan sangat mudah terpenuhi. Bisa ambil contoh pakaian sebagai kebutuhan untuk berpakain yang lanyak, tubuh manusia tidak butuh banyak kain, dua sampai tiga meter sudah cukup. Sangat berbeda dengan keinginan akan pakaian. Satu lemari penuh pakain masih belum cukup.
👉 Orang akan mudah bahagia hidupnya, ketika hidup berdasarkan kebutuhan hidup; yang sulit bahagia itu, jika orang hidup bersama dengan keinginannya.
👉 Ingin hidup bahagia, justeru hidupnya tidak bahagia; karena kebahagiaan  bukan dari keinginan, akan tetapi kebahagiaan itu, jika orang bisa hidup puas dengan kebutuhan.


RENUNGAN: "sakit tidak tersakiti"
👉 Orang hidup tidak bisa tebebas dari sakit, karena sakit merupakan konsekuensi dari hidup; kendati tidak terbebas dari sakit, bukan berarti jika orang sakit tidak perlu diobati.
👉 Berobat untuk kesembuhan merupakan usaha yang patut dilakukan bagi setiap orang, jika belum bisa sembuh usaha baik tetap baik; namun jika orang bisa tidak tersakiti, kendati orang tersebut sakit, itu merupakan usaha yang terbaik bagi orang sakit.
👉 Ketika orang sakit tidak tersakit oleh rasa sakit, kendati merasa sakit oleh rasa sakit itu sendiri; siapa pun orangnya, mereka adalah orang yang telah mendapatkan obat sebenarnya bersumber dari batin.
👉 Biar belum terbebas dari penyakit, berusaha tidak tersakiti oleh penyakit, jika bisa tidak tersakiti oleh penyakit, mereka adalah orang yang telah sembuh dari penyakit.
✍ (B Saddhaviro)


RENUNGAN: "bisa terjadi"
👉 Hidup adalah perubahan, tidak ada yang tidak kena proses perubahan. Karena perubahan, orang miskin bisa menjadi kaya, dan yang kaya bisa jadi semakin kaya raya. Karena perubahan itu juga, orang kaya bisa jadi miskin, dan yang miskin bisa jadi semakin miskin.
👉 Perubahan negatif itu bisa terjadi ketika orang malas mencari kebutuhkan hidup, tidak menjaga serta merawat yang sudah dimiliki, cara hidupnya boros, dan tidak mau berbuat kebaikan.Jika kaya bisa jadi miskin, jika miskin sulit jadi kaya.
👉 Perubahan positif itu akan terjadi kepada siapa pun orangnya, jika orang mau rajin beruhasa untuk mencari kebutuhan hidup. Mau menjaga serta merawat dengan baik, apa yang sudah dimiliki, menggukan sesuai kebutuhan dengan cermat dan hemat. Serta gemar berbuat baik. Orang yang belum cukup hidupnya bisa jadi cukup, yang sudah cukup bisa jadi semakin cukup.
👉 Mengingat hidup adalah perubahan, maka perubahan negatf mau pun positif bisa terjadi kepada siapa pun; namun ketika orang bisa memahami hidup dengan benar, dan telah menjalani hidup dengan baik, selalu menimbun kebaikan, akan memperoleh perubah positif.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "sifat kuhur"
👉 Memberi tanpa berharap, tentu berbeda dengan berharap tanpa memberi, dan memberi tapi juga berharap. Orang yang telah memberi tanpa berharap, mereka mengembangkan sifat luhur.
👉 Memaafkan kepada orang yang telah menyakiti tanpa harus meminta maaf, merupakan perbuatan  baik bahkan bisa bersifat luhur; karena tidak semua orang bisa memaafkan sebelum orang yang menyakiti minta maaf, telah minta maaf saja belum tentu bisa dimaafkan. Orang yang memaafkan tanpa dimita maaf, Ia memiliki sifat luhur.
👉 Ciri dari sifat luhur itu selalu memberi, tidak menyakiti dan juga melindungi.  Senang melihat orang senang, menjauhkan diri dari rasa iri serta benci, dan  bersikap netral yang tetap seimbang.
👉 Sifat luhur bagaikan bunga teratai, tidak terkotori oleh keruhnya air kolam; sungguh luhur sifat luhur, membuat luhur bagi mereka yang telah mengembangkan sifat luhur.
✍ (B.Saddhaviro)


[04:45, 6/1/2018] B Saddha: RENUNGAN: "kekuatan ketulusan"
👉 Potensi ketulusan adalah milik semua orang, namun tidak semua orang bisa mengembangkan potensi ketulusan; karena tidak semua orang bisa berbuat dengan tulus, maka potensi ketulusan tidak menjadi ketulusan.
👉 Kekuatan ketulusan ada pada konsisrensi dari perbuatan yang patut dilakukan, tanpa memiliki ketulusan tidak akan ada konsistensi.
👉 Kekuatan ketulusan itu ada pada orang yang tidak mengeluh, dalam menjalankan tugasnya mau pun untuk mengatasi persoalan hidupnya; karena kekuatan dari ketulusan, terbebasnya keluhan.
👉 Siapa pun orangnya jika tidak mengeluh, dan berkonsisten menjalani hidup serta persoalannya; mereka adalah pemilik kekuatan dari ketulusan.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "tahapan hidup"
👉 Hidup dengan keinginan, apa pun caranya, keinginannya yang menjadi tujuan hidupnya; semua berabgkat dari keinginan, jika tercapai yang di inginkan orang merasa bahagia, inilah bahagia karena tercapai keinginannya.
👉 Hidup mengendalikan keinginan, tidak mengunakan segala cara untuk mengikuti keinginan yang muncul; namun selalu diseleksi serta dikendalikan keinginannya. Dengan mengendalikan keinginan, orang hidup bahagia karena telah mengedalikan nafsu keinginannya, inilah bahagia karena terkendali keinginannya.
👉 Hidup tanpa keinginan, adalah tahapan tertinggi, sebagai tujuan hidup setiap orang, untuk terbebas dari keinginan, untuk hidup dengan sadar. Orang yang telah sadar akan dirinya, eksistensinya, aktifitasnya, serta tujuan dari hidup terlah tercapainya, maka hidupnya bahagia. Inila bahagia karena terbebasnya keinginan.
👉 Hidup dengan keinginan merupakan tahapan keduniawiaan, hidup mengendalikan keinginan adalah tahapan transisi, dari keinginan menuju kebebasan keinginan, dan mereka yang telah sadar, terbebas dari nafsu keinginan, adalah orang yang sampai pada tujuan hidup.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "baik dan benar"
👉 Menjadi baik dengan berbuat baik. Karena setiap orang yang baik, pasti dari berbuat baik. Kendati perbuatan baik, yang bisa menjadikan orang baik, jika caranya berbuat baik salah, orang yang berbuat baik, tidak akan menjadi baik.
👉 Cara yang benar untuk berbuat baik merupakan faktor penting, agar perbuatan baik bisa menjadikan orang baik. Cara yang benar orang berbuat baik, jika berbuat baik itu hanya untuk kebaikan.
👉 Baik karena pernbuatan baik, benar karena cara untuk melakukan kebaikan dengan benar. Jika kedua hal baik dan benar telah menyatu, menjadikan kebaikan serta kebenaran, akan sangat bermanfaat bagi siapa saja orang hidup di dunia.
👉 Menjadikan hidup bermanfaat, apa bila orang hidup bisa mengunakan hidupnya untuk berbuat baik dengan cara yang benar. Karena kebaikan dan kebenaran, merupakan sumber dari manfaat.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "perasaan"
👉 Perasaan bersalah bisa muncul kapan saja, kendati tidak berbuat salah; jika munculnya perasaan bersalah tidak terkontrol dengan baik oleh kesadaran, maka orang akan terbawa oleh rasa bersalah, menyebabkan gelisah dan tidak tenang.
👉 Merasa benar bahwa malah paling benar, jika merasa benar itu mucul; jika tidak dikontrol dengan baik oleh kesadaran, orang akan terbawa oleh munculnya perasaan paling benar, membawa dirinya pada ke aku an atau kesombongan, sebab dari kemunduran sampai kehancuran.
👉 Ketika perasaan bersalah mau pun merasa benar itu muncul,  jika munculnya perasaan itu disadari dengan baik; bawah itu adalah perasaan, itu hanya perasaan, maka perasaan tidak akan membawa orang pada kegelisaan mau pun ke aku an.
👉 Mengetahui perasaan sebagai perasaan, menyadari perasaan itu muncul bertahan serta berlalu, mengotrol perasaan dengan kesadaran, agar tidak terbawa oleh perasaan, itulah ciri dari orang punya rasa, tidak hanya merasa bisa, tetapi bisa merasa.
✍ (B.Saddhaviro)


RENUNGAN: "perintang keinginan"
👉 Berlatih meditasi untuk mengembangan ketenangan batin, agar batin memiliki daya tahan untuk mengatasi masalah yang mucul, sebagai konsekuensi logis hidup di dunia, tidak terlepas dari permasalahannya.
👉 Saat berlatih meditasi  dianjurlan tidak berangkat dari keinginan. Karena keinginan sebagai enerji pikiran untuk berlari berkelana, sehigga pikiran tidak mudah menjadi tenang. Dari keinginan itu juga terbentuk perintang batin, begitu keinginan muncul, maka pikiran sulit dilatih menjadi tenang.
👉 Berlatih meditasi ingin tenang, justeru pikiran tidak bisa tenang; ketika  pikiran belum tenang, muncul ketegangan, kegelisahan, kekacau pikiran dan itu sejatinya keinginan.
👉 Melatih meditasi dengan berharap agar tidak banyak kesulitan, justus akan semakin banyak kesulitan, karena keinginan adalah sebab dari kesulitan atau rintangan batin; keingin merupakan perintan aktif, semakin banyak keinginan, akan semakin sulit melatih menenangkan pikiran.
👉 Mulai berlatih tidak dengan keinginan, tetapi berlatih dengan sadar; sadar ada rintangan mau pun kesulitan sewaktu berlatih, sadar menyadari kesulitan serta  rintanngan yang ada, maka rintangan tidak menjadi aktif karena tidak bersumber dari keinginan. Maka melatih meditasi akan lebih mudah, jika dilakukan dengan sadar sebagai kontrol serta arah latihan.
✍ (B.Saddhaviro)


 RENUNGAN: "dinilai "
👉 Menilai orang baik itu mudah, yang tidak mudah itu menjadi orang baik; karena menjadi orang baik, harus berbuat baik baik.
👉 Menilai jelek orang lain karena ada kejelekkannya itu sangat mudah, yang tidak mudah adalah mengetahui kejelekkannya pada diri sendiri, dan mau menilai dirinya sendiri masih banyak kejelekkannya, itu yang  tidak mudah.
👉 Tidak ada orang menjadi jelek hanya karena dinilai  jelek, dan tidak mungkin  bisa menjadi baik karena dinilai baik; orang mejadi jelek karena perbuatannya jelek, dan menjadi baik karena telah berbua baik.
👉 Nilai kehidupan bukan  terletak pada penilaian, akan tetapi terdapat pada kontribusi kemanfaatan orang hidup; semakin bisa bermanfaat bagi orang banyak, hidupnya menjadi semakin bernialai.
✍ (B.Saddhaviro)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke pariyattidhamma.blogspot